Upaya Menguak Asal-usul Alam Semesta
TEMBAKAN PARTIKEL:Eksperimen Big Bang berhasil menembakkan partikel proton
Sebuah eksperimen terbesar dalam sejarah umat manusia baru saja dimulai. Para ilmuwan Rabu lalu menyatakan berhasil ”menembakkan” partikel proton di terowongan Large Hadron
Collider (LHC). Percobaan membenturkan proton itu bertujuan menciptakan kembali kondisi seperti saat terjadi ”Big Bang” (Ledakan Besar) yang menjadi awal mula terciptanya alam semesta.
EKSPERIMEN itu disebut terbesar karena mesin LHC merupakan yang paling kompleks dan terbesar yang pernah dibuat manusia. Mesin itu berbentuk terowongan melingkar dalam keliling 27 km jauh di bawah tanah di perbatasan Prancis-Swiss. Pembuatan mesin itu memakan waktu 13 tahun dan menelan biaya sembilan miliar dolar AS.
Disebut mega-eksperimen karena percobaan ilmiah itu berupaya menjawab berbagai misteri seputar fenomena Big Bang, yang diyakini sebagai awal mula terciptanya alam semesta. Proyek itu dilaksanakan oleh Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN).Seberkas sinar mengerjap di layar di dalam ruangan kontrol, menunjukkan bahwa partikel proton yang seukuran rambut itu sedang meluncur di dalam terowongan LHC.
Temperatur di dalam LHC dijaga tetap minus 271,3 derajat Celcius. Sebab, pada saat dua partikel dalam kecepatan cahaya bertabrakan, akan muncul energi panas yang melebihi panas matahari.
Berkas proton pertama, yang bergerak searah jarum jam, menyelesaikan putaran pertama terowongan bawah tanah itu sebelum 09.30 waktu Inggris (15.30 WIB). Sedangkan, berkas kedua, yang bergerak melawan arah jaruh jam, berhasil mengitari terowongan tersebut selepas pukul 14.00 (2000 WIB).CERN belum mengumumkan kapan tumbukan pertama akan terjadi, tetapi diperkirakan akan terjadi sebelum mesin itu dimatikan selama musim dingin. ”Partikel proton sudah ada di dalam LHC,” kata ketua proyek Lyn Evans. Para anggota tim menyambut pernyataan itu dengan tepuk tangan meriah.
Ratusan ilmuwan fisika dan teknisi berteriak gembira sekali lagi ketika sebuah partikel telah melintasi mesin akselerator secara penuh.
Sebuah partikel proton akan sekali lagi ditembakkan di terowongan itu. Setelah eksperiman tahap awal itu, para ilmuan akan menembakkan proton-proton dari arah berlawanan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya sehingga partikel itu bertumbukkan dan menghasilkan energi dahsyat.
Lubang Hitam
Para fisikawan dari seluruh dunia kini sedang menunggu apakah benturan partikel itu akan menciptakan panas dan energi Big Bang dalam skala miniatur.
Karena sebetulnya percobaan itu adalah sebuah reaksi fusi nuklir, telah muncul berbagai kekhawatiran kalau-kalau eksperimen itu akan menciptakan ”lubang hitam” kecil yang bisa menyedot seluruh planet. Tim ilmuwan di CERN harus berusaha keras menepis segala kekhawatiran itu, yang beredar luas di internet.
CERN menyatakan, begitu partikel itu mencapai kecepatan penuh, akan terlihat bagaimana partikel itu bertemu dan terpencar lagi. Setelah bertumbukan, partikel itu akan berada pada lokasi sepersekian juta meter.
Dengan kondisi itu, para ilmuwan berharap bisa menemukan partikel Higgs Boson. Nama Higgs Boson diambil dari nama Peter Higgs, ilmuwan Skotlandia yang pertama kali melontarkan teori itu pada 1964. Penemuan partikel itu akan menjawab pertanyaan mengenai bagaimana materi memperoleh massa. Karena itu, partikel Higgs Boson juga dijuluki ”Partikel Tuhan”.
Tanpa massa, bintang dan planet di alam semesta tidak akan pernah terbentuk setelah Big Bang, dan tentu tidak akan pernah ada kehidupan. Big Bang diteorikan terjadi 15 miliar tahun lalu.
Hambatan
Eksperimen fisika terbesar di dunia ini baru bisa dilakukan setelah digagas tiga puluh tahun lalu. Proyek ini menghadapi masalah pembengkakan biaya, gangguan peralatan, dan masalah konstruksi.
Terowongan sirkuler LHC yang sangat besar itu memuat lebih dari 1.000 magnet silindris. Magnet-magnet itu dipasang untuk mengarahkan berkas sinar, yang terdiri atas partikel-partikel yang dinamai proton.
Pada akhirnya, dua berkas proton akan diarahkan secara berlawanan di terowongan LHC pada kecepatan mendekati laju cahaya, dan menyelesaikan 11.000 putaran per detik alias 27.000 km per detik.
Untuk menembakkan berkas partikel itu ke sekeliling terowongan, diperlukan ribuan magnet bertenaga besar, yang didinginkan sampai suhu minus 271 derajat Celcius.
Beberapa minggu lagi, kedua proton akan bertabrakan di beberapa titik di sepanjang terowongan.
Tabrakan ini akan menghasilkan suhu yang jauh lebih panas dari matahari, dan terkonsentrasi di sebuah tempat yang sangat kecil, sekian kali lipat lebih kecil daripada debu.
Partikel-partikel subatomik yang terbentuk itu kemudian akan dipelajari secara teliti oleh ilmuwan dari seluruh dunia.
Mereka berharap data yang dihasilkan akan membuka misteri alam semesta.
Percobaan pertama pada 10 September itu sendiri bukanlah percobaan penuh karena mesin ini baru benar-benar selesai pada 2010.
Sebagian dana proyek itu disumbang Pemerintah Amerika Serikat. Pemerintah negara itu memberi sumbangan besar setelah seperempat abad silam Kongres menghentikan proyek mesin tumbukan yang lebih besar daripada yang di Jenewa ini, yaitu Superconducting Super Collider, di Texas.
Sebanyak 1.260 ilmuwan Amerika menjadi bagian dari 9.000 ilmuwan yang bekerja pada proyek raksasa ini.
Apakah eksperimen gila-gilaan itu akan menemukan ”Partikel Tuhan” dan menjawab berbagai pertanyaan tentang penciptaan alam semesta? Dunia kini sedang menunggu.(rtr,bbc,ap,cern-gn-25)
Eksperimen Big Bang, Terbesar dalam Sejarah
Gepost door c_mutsz | Labels: sains only |
Abonneren op:
Reacties posten (Atom)
Geen opmerkingen:
Een reactie posten